Wednesday, March 2, 2016

Situasi terkini konflik Dayak vs Madura Kondisi Banjarmasin Aman

Kasus konflik Suku Dayak dan Madura akibat pengeroyokan 20 Februari 2016 oleh 4 orang suku Madura yang terjadi di jalan Pangeran Antasari, Gang 10 Harapan, Banjarmasin Timur menewaskan M Rizky Persia alias Eki alias Dante (26) warga suku Dayak Ngaju Mangkatip - Dayak Bakumpai Barito Selatan, menjadi perhatian khusus semua pejabat dan pihak kepolisian kota Banjarmasin.

Kemarin tanggal 28 Februari siang hingga pukul 06.00 WITA sore, jajaran Polda Kalsel, Polresta Banjarmasin dan Walikota Banjarmasin, Ketua DPRD Kalsel, Danrem serta semua tetuha adat dan semua unsur yang terkait berkumpul membahas permasalahan tersebut termasuk memperkuat perjanjian perdamaian suku Dayak dan Madura.

Kapolda Kalsel Brigjen Polisi Agung Budi Maryoto menyebutkan, salah satu dari pelaku pengeroyokan sudah menyerahkan diri melalui Bhabin Kamtibmas Kelurahan Melayu. Nama pelaku pengeroyokan bernama Hamsah, sedangkan satu pelaku lagi yang lebih dulu diamankan masih belum diketahui identitasnya.

Jadi, hingga hari ini sudah ada dua pelaku yang telah diamankan pihak Polresta Banjarmasin. Ditegaskan Agung Budi Maryoto, peristiwa ini murni kasus kriminalitas, tidak melibatkan antar suku atau etnis. Masyarakat dihimbau jangan terbawa oleh isu itu dan terprovokasi.

Danrem 101 Antasari, Kol Inf Yanuar Adil berdasarkan laporan berita Banjarmasin Post menegaskan bahwa situasi terkini Kalimantan Selatan khususnya kota Banjarmasin saat ini aman.

Danrem menjelaskan saat ini informasi di media sosial memang tak terbendung lagi. Banyak berita beredar yang dikonsumsi dan diperdebatkan publik. Untuk itu, pihaknya tengah mempersiapkan cyber army. Apa itu cyber army? Yaitu Bocoran, akan ada disiapkan staf khusus memantau peredaran berita di media sosial, pungkas beliau.
Protected by Copyscape Unique Content Checker