Sunday, February 28, 2016

Berita Terbaru Isu Madura vs Dayak Banjarmasin Februari 2016

Sabtu tanggal 20 Februari 2016 terjadi kasus kriminalitas berupa penusukan di Jl P Antasari Gg 10 Harapan RT 03 Banjarmasin Timur, yang melibatkan warga kebetulan Suku Dayak Muslim (korban) bernama Eki Persia Rianda alias Dante bin Sukarna Jaya ( Warga Dayak Ngaju Mangkatip + Dayak Bakumpai Barito Selatan ), dengan 4 orang preman mantan residivis kebetulan Suku Madura (pelaku). 

Peristiwa pembunuhan ini menyebabkan korban sempat mengalami kondisi kritis dan dirawat di Rumah Sakit, namun akhirnya meninggal dunia, senin 22 Februari 2016 dini hari. Eki Persia Rianda alias Dante (Korban) dikenal sebagai seorang penjelajah alam, anak band dan juga bekerja sebagai karyawan Mazda Banjarmasin bagian marketing berusia 20 tahun.

Dapatkan Update Facebook kami di link ini  Banjarmasin Pedia

Selasa pukul 01.32, beredar isu melalui pesan Broadcast yang berbunyi :
"Manaruskan BC nah - Oluh suku Dayak matei terbunuh oleh suku Madura. Spanduk oluh Dayak terpajang di daerah pasar hanyar Banjarmasin di hotel Abadi. Bila pembunuhnya belum dapat maka seluruh suku Dayak akan turun perang dalam 20 hari. Waspada!!"
spanduk kemarahan dayak dengan madura

Di Facebook, Path, Twitter dan Instagram juga beredar pesan yang menjurus ke arah provokasi perang antar suku. Berbunyi :

isu dayak madura
" Spanduk sudah terpajang lebar di Stal Sapi belakang Ramayana sentra Antasari Banjarmasin. Seorang pemuda Dayak dibunuh oleh warga pendatang, suku Madura. Hal ini membuat seluruh suku Dayak yang ada di Kalimantan menjadi agresif...??? Mungkinkah tragedi berdarah di kota Sampit tahun 1997 akan terulang lagi di kota Banjarmasin yang dijuluki kota seribu sungai Borneo. Mereka sudah siap di daerah masing2 tinggal menunggu intruksi pemimpin / kepala suku Dayak dari 4 Kalimantan yaitu Selatan, Barat, Timur, Utara. Sumpah mereka darah harus dibayar dengan darah, nyawa harus dibayar dengan nyawa. Mereka sudah siap menuju kota Banjarmasin. Apabila dalam 20 hari pelaku belum tertangkap polisi, besar kemungkinan kota yang dijuluki kota seribu sungai akan menjadi 'Banjir darah tragedi Sampit ke 2' kembali terulang".

Menanggapi isu diatas, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Kalimantan Selatan, Brigjen Pol Agung Budi Maryoto, melalui Antara, Minggu (28/2/2016) di Banjarmasin menyatakan "Itu tidak benar. Kasus penusukan yang terjadi beberapa waktu lalu di Banjarmasin, itu murni kasus kriminalitas, tidak ada unsur lainnya". 

Masyarakat Kota Banjarmasin diimbau jangan terpancing isu terkait bakal terjadi perselisihan antar suku. Selanjutnya beliau mengatakan, salah satu tersangka kasus tersebut sudah menyerahkan diri ke Polresta Banjarmasin pada Minggu siang. Dewan Adat Dayak (DAD) dan Ikatan Keluarga Madura (Ikama) sepakat untuk menyerahkan kasus tersebut ke pihak kepolisian.

Selain itu, pihak Ikama berjanji untuk membantu kepolisian mencari dan menyerahkan para pelaku yang belum tertangkap. "Para pelaku yang belum tertangkap masih terus dilakukan pengejaran oleh tim gabungan". Untuk itu diharapkan kepada seluruh masyarakat Kalsel, khususnya Banjarmasin, jangan sampai terprovokasi isu-isu yang ingin memecah perdamaian di kota ini. "Banjarmasin kondusif dan masyarakat diharap tetap tenang dan jangan terpancing dengan isu-isu yang tidak benar adanya, serahkan semuanya kepada pihak kepolisian," katanya.

Sementara itu, Danrem 101/Ant Kolonel Inf Yanuar Adil di Banjarmasin mengatakan, wilayah Kota Banjarmasin relatif aman dan sudah ada kesepakatan antar kedua belah pihak. "Mari sama-sama kita jaga agar situasi di kota ini tetap aman, nyaman, tentram dan kondusif," tuturnya disela-sela pertemuan Ikama dan DAD di Polresta Banjarmasin.

Tokoh Dewan Adat Dayak, Dehen MH di Banjarmasin mengatakan, pihaknya telah berjuang untuk menjaga dan membuat situasi di Banjarmasin ini tetap kondusif. Dia mengimbau agar masyarakat tetap tenang jangan terpancing atas kejadian beberapa waktu lalu, semua serahkan ke polisi sebagai penegak hukum. "Korban dari kejadian itu saya anggap menjadi pahlawan perdamaian di bumi Kalsel ini, meskipun yang lain tak menilainya seperti itu," katanya.

Baca juga Perjanjian Damai Dayak Madura Banjarmasin
Protected by Copyscape Unique Content Checker